Tes Tingkatan Kemarahan (Mengatasi kemarahan)
Kita membutuhkan cara untuk mengatasi kemarahan. Menurut anda apakah dengan marah itu dapat menyelesaikan masalah dengan baik?
Mari kita pelajari..
TAHAPAN KEMARAHAN PADA PEREMPUAN
Cemberut
Cemberut merupakan tahap pertama dalam kemarahan perempuan. Saat seorang perempuan cemberut, itu artinya kemarahan masih berada di titik terendah sehingga kamu hanya perlu merajuk dan membuat suasana menjadi netral dengan beberapa lelucon atau kebiasaan yang bisa membuat dia tertawa lagi.
Ngomel
Tahapan selanjutnya yang biasa dilakukan oleh kaum perempuan adalah ngomel-ngomel seolah-olah nenek-nenek yang cerewet. Saat seorang perempuan sudah mulai ngomel, itu tandanya kemarahan sudah menaiki tingkat selanjutnya sehingga kamu harus waspada jangan sampai kemarahan itu meningkat kembali. Jika perempuan sudah mulai ngomel, sebaiknya hindari bersikap cuek atau mempermainkannya. Omelan ini adalah cara dia memperlihatkan kemarahannya, jadi bersikaplah mendengarkan dan pedulikan kata-katanya.
Bersikap Kasar
Sayangnya, banyak laki-laki yang menganggap kalau omelan perempuan itu hanya angin lalu atau hanya lelucon. Hal ini yang membuat perempuan merasa tidak dihargai sehingga sikap kasar menjadi tindakan dari tingkat kemarahan yang selanjutnya. Jika sudah bersikap kasar, artinya perempuan ini sedang dalam tahap yang benar-benar marah. Jadi, berhati-hatilah saat berhadapan dengan perempuan yang marahnya begini.
Menangis
Ternyata, bagi seorang perempuan, menangis bukan hanya menandakan kesedihan dan kelemahan. Seorang perempuan yang sudah tidak bisa lagi membendung kemarahannya dengan cara yang kasar dan bersikap fisik, justru hanya akan menahan kemarahannya sendiri sambil menangis. Ini bisa jadi merupakan tanda kalau tingkat kemarahan perempuan sudah sampai titik nadir.
Acuh Tak Acuh
Jangan kira jika menangis adalah akhir dari kemarahan perempuan. Perempuan juga masih memiliki tingkat kemarahan yang lebih tinggi setelah menangis. Jika perempuan sudah benar-benar marah, maka ia akan memutuskan untuk tidak peduli. Jadi, kalau kamu mendapatkan perlakuan yang acuh tak acuh, jangan diam saja! Itu tanda kalau perempuan sedang sangat-sangat marah.
Pergi
Apa kamu pikir sikap acuh tak acuh bisa dibiarkan begitu saja? Jika perempuan sudah benar-benar marah dan kecewa, maka tidak ada nada lagi omelan, tangisan, maupun sikap yang acuh tak acuh. Perempuan hanya akan pergi meninggalkanmu, meraih mimpinya tanpa kemarahan dan kekecewaan yang telah kamu buat.
Bagaimana cara untuk mengatasi kemarahan.
Menurut anda apakah dengan marah itu dapat menyelesaikan masalah dengan baik?
RESPON KEMARAHAN
Respon marah dalam rentang adaptif dan mal adaptif: asertif, frustasi, pasif, agresif dan amuk. Maksudnya adalah :
1. Asertif (menyatakan secara jelas kemarahan)
Kemarahan atau rasa tidak setuju yang dinyatakan atau ungkapan tanpa menyakiti orang lain akan memberi kelegaan pada individu dan tidak akan menimbulkan masalah.
Indikator asertif:
· Seseorang merasa marah dengan orang lain dan langsung mengatakannya secara langsung.
· Seseorang merasa tidak suka/benci dengan orang lain, lalu orang itu menyatakan secara langsung bahwa ia tidak cocok dengan orang tersebut.
· Merasa tidak senang dengan seseorang, maka anda langsung mengkritik atau menyindir orang yang tidak anda sukai secara langsung.
· Seseorang merasa marah dengan orang lain dan langsung mengatakannya secara langsung.
· Seseorang merasa tidak suka/benci dengan orang lain, lalu orang itu menyatakan secara langsung bahwa ia tidak cocok dengan orang tersebut.
· Merasa tidak senang dengan seseorang, maka anda langsung mengkritik atau menyindir orang yang tidak anda sukai secara langsung.
· Seorang pemimpin yang menyatakan secara langsung ketidakpuasannya terhadap kinerja bawahannya.
2. Frustasi
Respon yang terjadi akibat gagal mencapai tujuan karena tujuan yang tidak realistis atau hambatan proses pencapaian tujuan. Dalam keadaan ini tidak ditemukan alternatif lain.
Indikator frustasi:
· Merasa kecewa karena gagal dalam memenuhi kebutuhannya sehari-hari sehingga membuat orang tersebut depresi.
· Marah pada diri sendiri karena menganggap dirinya tidak memiliki kemampuan yang cukup.
· Merasa kecewa berat karena keinginannya tidak dapat tercapai.
· Menyalahkan keadaan atas apa yang terjadi.
· Merasa kecewa karena gagal dalam memenuhi kebutuhannya sehari-hari sehingga membuat orang tersebut depresi.
· Marah pada diri sendiri karena menganggap dirinya tidak memiliki kemampuan yang cukup.
· Merasa kecewa berat karena keinginannya tidak dapat tercapai.
· Menyalahkan keadaan atas apa yang terjadi.
3. Pasif
Suatu keadaan dimana individu merasa tidak mampu mengungkapkan perasaannya yang sedang dialami untuk menghindari suatu tuntutan nyata.
Indikator pasif:
· Seseorang memilih diam saat terdapat situasi yang bisa membuatnya marah.
· Seseorang memilih menjauhi situasi yang dapat membuatnya marah agar terhindar dari sikap marah yang berkelanjutan.
· Mengisolasi diri dari orang lain karena merasa tidak sesuai dengan orang lain yang ada di sekitarnya.
· Menyalahkan diri sendiri karena suatu keadaan yang sedang terjadi.
· Seseorang memilih diam saat terdapat situasi yang bisa membuatnya marah.
· Seseorang memilih menjauhi situasi yang dapat membuatnya marah agar terhindar dari sikap marah yang berkelanjutan.
· Mengisolasi diri dari orang lain karena merasa tidak sesuai dengan orang lain yang ada di sekitarnya.
· Menyalahkan diri sendiri karena suatu keadaan yang sedang terjadi.
4. Agresif
Perilaku yang menyertai marah dan merupakan dorongan untuk bertindak dalam bentuk destruktif dan masih terkontrol, perilaku yang tampak dapat berupa : muka masam, menuntut serta perilaku kekerasan.
Indikator agresif:
· Mencaci maki seseorang yang dibenci/saat anda mengendarai kendaraan anda berteriak-teriak melontarkan kata-kata kasar karena ada pengemudi yang melanggar dan hampir membuat anda celaka.
· Memukul orang yang dibenci.
· Tidak mau mengikuti perintah/permintaan orang yang dibenci meskipun orang itu adalah atasannya.
· Merasa ingin balas dendam, misalnya saat berkendara tidak ada pengemudi lain langsung memotong jalur di depan anda secara langsung, serentak anda ingin membalasnya dengan memotong jalur di depan pengemudi tersebut.
· Mencaci maki seseorang yang dibenci/saat anda mengendarai kendaraan anda berteriak-teriak melontarkan kata-kata kasar karena ada pengemudi yang melanggar dan hampir membuat anda celaka.
· Memukul orang yang dibenci.
· Tidak mau mengikuti perintah/permintaan orang yang dibenci meskipun orang itu adalah atasannya.
· Merasa ingin balas dendam, misalnya saat berkendara tidak ada pengemudi lain langsung memotong jalur di depan anda secara langsung, serentak anda ingin membalasnya dengan memotong jalur di depan pengemudi tersebut.
5. Amukan
Perasaan marah dan bermusuhan yang kuat disertai kehilangan kontrol diri sendiri, orang lain dan lingkungan.
Indikator amukan:
· Anda merasa jengkel dan melakukan pengrusakan properti di sekeliling anda.
· Secara tidak sadar anda menganiaya orang yang anda benci sampai bisa menyebabkan orang tersebut terbunuh.
· Saat anda merasa kecewa atau jengkel anda memecahkan banyak barang ke lantai guna melampiaskan rasa kekecewaan anda.
· Saat anda merasa tidak suka dengan orang lain anda melempari orang tersebut dengan melemparkan suatu benda yang bisa membuat orang yang tidak anda sukai tersebut terluka.
· Anda merasa jengkel dan melakukan pengrusakan properti di sekeliling anda.
· Secara tidak sadar anda menganiaya orang yang anda benci sampai bisa menyebabkan orang tersebut terbunuh.
· Saat anda merasa kecewa atau jengkel anda memecahkan banyak barang ke lantai guna melampiaskan rasa kekecewaan anda.
· Saat anda merasa tidak suka dengan orang lain anda melempari orang tersebut dengan melemparkan suatu benda yang bisa membuat orang yang tidak anda sukai tersebut terluka.
Kita membutuhkan cara untuk mengatasi kemarahan. Menurut anda apakah dengan marah itu dapat menyelesaikan masalah dengan baik? Mari kita tes tingkat kemarahan kita menggunakan Novaco Anger Inventory.
TES TINGKAT KEMARAHAN NOVACO ANGER INVENTORY
Isilah tes ini menurut 'reaksi emosional saat peristiwa terjadi,' bukan 'apa yang sebaiknya/idealnya terjadi. '
Seberapa marahnya anda dalam keadaan berikut ini:
0 = TIDAK SAMA SEKALI (tetap merasa aman dan nyaman)
1 = SEDIKIT (ngomel/menggerutu dalam hati saja)
2 = SEDANG (ngomel/menggerutu di mulut)
3 = MARAH (Kebun binatang keluar)
4 = NGAMUK (melibatkan fisik)
1. Anda membeli peralatan baru, anda colok ke listrik dan ternyata alat tersebut rusak
2. Anda ditagih biaya servis yang melebihi yang seharusnya
3. Anda salah langsung ditegur, sementara yang lain salah didiamkan saja
4. Mobil/kendaraan Anda mogok di tengah jalan
5. Anda bicara dengan seseorang dan dia tidak mau menjawab
6. Seseorang membual/berpura-pura di depan anda
7. Di food court, anda lagi membawa 4 gelas minuman ke meja, lalu ada yang menyenggol anda sehingga minuman tumpah
8. Anda sudah rapih menyusun barang di rumah, lalu ada yang menyenggolnya sampai berantakan tetapi tidak merapihkannya kembali
9. Begitu masuk toko, anda langsung di’tempel’ oleh seorang pramuria yang menawarkan barang
10. Anda membuat janji dengan seseorang untuk pergi ke suatu tempat, lalu pada menit terakhir dia batal berangkat sehingga anda jadi terkatung-katung
11. Dijadikan bahan olok olok atau digoda
12. Mobil anda mati mesin di lampu merah, dan pengemudi di belakang membunyikan klakson panjang
13. Anda tidak sengaja masuk ke jalur yang salah di tempat parkir, lalu pengemudi lain berteriak: ‘dapat SIMnya dari mana tuh?’
14. Orang lain berbuat salah dan anda yang dipersalahkan
15. Anda sedang berusaha konsentrasi, tetapi orang di sebelah berbicara dengan suara keras di HPnya
16. Anda meminjamkan alat/buku penting ke seseorang, dan orang tersebut lupa mengembalikan
17. Anda lagi sibuk sekali, lalu orang di rumah mengeluh bahwa anda lupa dengan janji anda dengan dia
18. Anda berusaha berdiskusi satu hal yang penting dengan partner/pasangan anda dan dia tidak memberikan kesempatan kepada anda untuk bicara
19. Anda berdiskusi dengan seseorang yang memaksa untuk membicarakan hal yang sebenarnya mereka tidak kuasai
20. Seseorang turut campur dalam perdebatan anda dengan orang lain
21. Anda perlu cepat untuk ke suatu tempat, dan mobil di depan anda berjalan pelan sekali dan anda tidak bisa menyalip dia
22. Kaki menginjak kotoran
23. Diejek oleh sekelompok orang pada waktu anda melewati mereka
24. Sewaktu anda lagi buru-buru mau ke satu tempat, baju anda terkait ke barang tajam
25. Anda mau menelpon seseorang, ternyata pulsa HP anda habis
2. Anda ditagih biaya servis yang melebihi yang seharusnya
3. Anda salah langsung ditegur, sementara yang lain salah didiamkan saja
4. Mobil/kendaraan Anda mogok di tengah jalan
5. Anda bicara dengan seseorang dan dia tidak mau menjawab
6. Seseorang membual/berpura-pura di depan anda
7. Di food court, anda lagi membawa 4 gelas minuman ke meja, lalu ada yang menyenggol anda sehingga minuman tumpah
8. Anda sudah rapih menyusun barang di rumah, lalu ada yang menyenggolnya sampai berantakan tetapi tidak merapihkannya kembali
9. Begitu masuk toko, anda langsung di’tempel’ oleh seorang pramuria yang menawarkan barang
10. Anda membuat janji dengan seseorang untuk pergi ke suatu tempat, lalu pada menit terakhir dia batal berangkat sehingga anda jadi terkatung-katung
11. Dijadikan bahan olok olok atau digoda
12. Mobil anda mati mesin di lampu merah, dan pengemudi di belakang membunyikan klakson panjang
13. Anda tidak sengaja masuk ke jalur yang salah di tempat parkir, lalu pengemudi lain berteriak: ‘dapat SIMnya dari mana tuh?’
14. Orang lain berbuat salah dan anda yang dipersalahkan
15. Anda sedang berusaha konsentrasi, tetapi orang di sebelah berbicara dengan suara keras di HPnya
16. Anda meminjamkan alat/buku penting ke seseorang, dan orang tersebut lupa mengembalikan
17. Anda lagi sibuk sekali, lalu orang di rumah mengeluh bahwa anda lupa dengan janji anda dengan dia
18. Anda berusaha berdiskusi satu hal yang penting dengan partner/pasangan anda dan dia tidak memberikan kesempatan kepada anda untuk bicara
19. Anda berdiskusi dengan seseorang yang memaksa untuk membicarakan hal yang sebenarnya mereka tidak kuasai
20. Seseorang turut campur dalam perdebatan anda dengan orang lain
21. Anda perlu cepat untuk ke suatu tempat, dan mobil di depan anda berjalan pelan sekali dan anda tidak bisa menyalip dia
22. Kaki menginjak kotoran
23. Diejek oleh sekelompok orang pada waktu anda melewati mereka
24. Sewaktu anda lagi buru-buru mau ke satu tempat, baju anda terkait ke barang tajam
25. Anda mau menelpon seseorang, ternyata pulsa HP anda habis
Yuk dengan skor yang ada kita temukan cara untuk mengatasi kemarahan.
Menurut anda apakah dengan marah itu dapat menyelesaikan masalah dengan baik?
Jumlahkan skor anda :
35 ke bawah: Anda aman
35-50: Anda perlu memperbaiki diri dalam kemarahan
50 ke atas: Anda pemarah (entah kelihatan atau tidak)
75 ke atas: semoga kasih dan kemurahan Tuhan menyertai Anda senantiasa
35 ke bawah: Anda aman
35-50: Anda perlu memperbaiki diri dalam kemarahan
50 ke atas: Anda pemarah (entah kelihatan atau tidak)
75 ke atas: semoga kasih dan kemurahan Tuhan menyertai Anda senantiasa
Mengenali JENIS KEMARAHAN
1. Kemarahan Terselubung: Tidak sadar mereka sebenarnya marah dan menyembunyikan kemarahannya dengan cara menyangkal ("saya tidak marah" atau "siapa bilang saya marah") dan melempar kemarahan kepada orang lain.
a) Anger Avoidance (menghindari marah)
- takut & tidak suka berpikir tentang kemarahan.
- meyakini marah merupakan satu perkara buruk, bodoh & emosi yang perlu dijauhi.
- tidak asertif & membiarkan hak-hak mereka dikalahkan.
- takut & tidak suka berpikir tentang kemarahan.
- meyakini marah merupakan satu perkara buruk, bodoh & emosi yang perlu dijauhi.
- tidak asertif & membiarkan hak-hak mereka dikalahkan.
b) Sneaky Anger
- marah tetapi tidak menunjukkan dengan jelas kemarahannya.
- akan melakukan perkara-perkara seperti tidak mematuhi arahan, telat masuk kerja, atau lupa dengan tugas.
- marah tetapi tidak menunjukkan dengan jelas kemarahannya.
- akan melakukan perkara-perkara seperti tidak mematuhi arahan, telat masuk kerja, atau lupa dengan tugas.
c) Paranoid Anger
- merasa orang lain senantiasa memperbincangkan keburukan di belakang dirinya.
- percaya bahawa orang lain senantiasa memarahinya.
- disebabkan oleh perasaan cemburu buta, posesif dan curiga.
- mudah curiga pada orang lain.
- sensitif.
- merasa orang lain senantiasa memperbincangkan keburukan di belakang dirinya.
- percaya bahawa orang lain senantiasa memarahinya.
- disebabkan oleh perasaan cemburu buta, posesif dan curiga.
- mudah curiga pada orang lain.
- sensitif.
2. Kemarahan meletup: mudah marah, kurang sabar, suaranya kuat melengking dan bertindak agresif.
a) Sudden Anger (Marah Mengejutkan)
- Tidak dapat menahan diri, mudah hilang kesabaan, marah pada perkara sepele dan diikuti tindakan agresif.
- cepat reda dan menyesal.
- Tidak dapat menahan diri, mudah hilang kesabaan, marah pada perkara sepele dan diikuti tindakan agresif.
- cepat reda dan menyesal.
b) Shame-based Anger
- Tidak dapat menahan marah bila dikritik, dilecehkan atau tidak dianggap.
- Sangat yang sensitif
- punya problem rendah diri
- Tidak dapat menahan marah bila dikritik, dilecehkan atau tidak dianggap.
- Sangat yang sensitif
- punya problem rendah diri
c) Deliberate Anger
- Suka memanipulasi, membully & menguasai orang lain.
- merasa puas apabila orang yang dimarahi sedih dan menderita.
- Percaya bahwa dengan menunjukkan kemarahan segala keinginan dan kehendaknya akan terpenuhi.
- Suka memanipulasi, membully & menguasai orang lain.
- merasa puas apabila orang yang dimarahi sedih dan menderita.
- Percaya bahwa dengan menunjukkan kemarahan segala keinginan dan kehendaknya akan terpenuhi.
d) Addictive Anger (Kecanduan Marah)
- Ada kaitan dengan ketagihan alkohol
- Menjadi ketagihan untuk marah apabila berada dalam kecanduan & tidak dapat menahan kemarahan.
- Ada kaitan dengan ketagihan alkohol
- Menjadi ketagihan untuk marah apabila berada dalam kecanduan & tidak dapat menahan kemarahan.
3. Kemarahan Kronis: menjadikan kemarahan merasuk dalam diri mereka dan merasa sudah terperangkap dan tidak dapat melepaskan diri.
a) Habitual anger
- Menjadikan marah sebagai kebiasaan dan menyukai tindakan ini.
- Tidak merasa bersalah, terbebani dan tiada keinginan mengubah kemarahannya.
- Menjadikan marah sebagai kebiasaan dan menyukai tindakan ini.
- Tidak merasa bersalah, terbebani dan tiada keinginan mengubah kemarahannya.
4. Kemarahan pada diri sendiri
- kritik negatif pada diri sendiri
- menghukum diri sendiri
- keras pada diri sendiri
- kritik negatif pada diri sendiri
- menghukum diri sendiri
- keras pada diri sendiri
(Dari berbagai sumber di internet)
Kita telah menyadari diri kita dan menemukan cara untuk mengatasi kemarahan. Menurut anda apakah dengan marah itu dapat menyelesaikan masalah dengan baik?
Jika tidak, yuk sama-sama pulih, berlatih dan mengembangkan diri melalui kelas online di ruangpulih
Share via Facebook