BERDAMAI DENGAN MASA LALU


Saya adalah salah satu orang yang pernah bahkan sering menerima bullying dari orang-orang terdekat saya pada masa remaja. Seperti kasus Audrey di Pontianak dengan trending topik  #justiceforaudrey banyak perempuan-perempuan yang mengalami hal serupa. Saya sering mendapat bullying berbentuk kekerasan verbal dan kekerasan emosional yang membuat saya trauma waktu itu yaitu : "Kamu orang yang suka membawa masalah (merepotkan keluarga), Kamu bodoh, dan tidak akan pernah berhasil meraih impian" dan lain-lain.

Bullying ini membuat saya trauma karena saya sampai berhenti menulis, tidak mau membuat puisi dan syair, saya menjadi orang yang tertutup. Kepercayaan diri saya hancur waktu itu serta saya selalu ketakutan dalam melakukan sesuatu (takut membuat kesalahan dan di benci orang terdekat saya).


Saya akhirnya menyadari ada yang "salah" dalam diri saya, saya selalu dipertemukan atau berada dengan kelompok, teman dan sahabat yang suka "merendahkan harga diri", bullying yang membuat trauma di anggap biasa yang tidak tahan di anggap baper. Sehingga saya memutuskan untuk "tinggalkan" lingkungan yang menurut saya tidak sehat tersebut.

Saya introspeksi, apa ya yang salah dalam diri saya, kenapa saya selalu di pertemukan dengan lingkungan dan orang-orang yang suka bullying? Jawabanya adalah : karena saya masih menyimpan trauma dan belum memaafkan serta membuat diri saya berharga dari kejadian masa lalu saya, sehingga menarik hal-hal serupa. Mata rantai korban bullying harus segera diputus dan diperbaiki agar kehidupan saya menjadi lebih baik sehingga saya bisa bertumbuh dan berkembang dengan sehat jiwa untuk meraih impian saya.

Yang saya lakukan untuk menghadapi bullying yaitu :

1. Belajar menerima semua keadaan dan diri saya. Masa lalu saya semuanya saya terima, kejadian, orang-orangnya dan diri sendiri harus saya maafkan. Saya harus berani berdamai dengan bullying. Ketika menerima dan berdamai dengan keadaaan yang terjadi justru membuat saya kuat dan tangguh. Saya menyadari bahwa saya istimewa karena Tuhan pasti memberikan kelebihan dalam diri saya dan berhasil melewati itu semua bahkan menulis saat ini agar siapa pun yang menerima bullying itu bisa bangkit dan berani menghadapi apapun yang terjadi ke depannya.

2. Saya menaikkan penghargaan dalam diri saya dengan melakukan semua yang saya cintai di antaranya : melakukan passion saya belajar psikologi, menulis (saya masih aktif menulis di FB, meningkatkan karya saya membuat puisi dan syair, tips-tips dan motivasi di antaranya bangkit dari depresi) dan olahraga.

3. Ketika ada yang bully atau mengolok-ngolok saya dengan kalimat negatif, saya abaikan. Kalau pembully masih juga mengulangi, maka saya akan tinggalkan dan apabila sudah keterlaluan misalnya sampai kekerasan verbal menyebarkan fitnah yang terjadi berulang-ulang saya tegur orangnya langsung dengan menggunakan komunikasi asertif (tegas dan tidak menghakimi) dan terima semua responnya. Tetapi jika sampai melakukan kekerasan fisik saya berani lawan karena siapapun pelakunya kekerasan fisik atau KDRT ini termasuk tindakan kriminal, jangan takut dan latihlah diri memunculkan keberanian dalam diri dengan cara berani menghadapi semua yang terjadi.

4. Berani keluar dari zona nyaman. Apabila dalam keluarga, pergaulan dan bahkan pasangan sering mengeluarkan kata-kata kasar, merendahkan harga diri, menyakiti dan sering terjadi berulang-ulang melakukan kekerasan verbal dan kekerasan emosional maka saya dengan tegas meninggalkan lingkungan tersebut, keluar dari lingkungan yang mematikan potensi dalam diri. Menurut saya kekerasan fisik masih dapat di sembuhkan semua luka fisiknya dan tidak membutuhkan waktu lama, tetapi jika kekerasan verbal dan kekerasan emosional yang di lakukan jangka panjang sangat susah di sembuhkan, menyebabkan kepercayaan diri hancur (minder), mengisolasi diri sampai menyebabkan seseorang depresi.
Jangan takut kehilangan siapapun, yang terpenting adalah berikan rasa percaya terhadap diri sendiri kita bisa melalui ini semua, cintai dan terima diri sendiri, serta latihlah kekuatan mental dalam diri sendiri.


demikian Tips menghadapi bullying dari saya, semoga bisa membawa inspirasi bagi semua ya..

Bulan ini masih bulan April. Bulan April identik dengan kisah perjuangan wanita.

Saya mengucapkan Selamat Hari Kartini, jadilah wanita-wanita tangguh, kuat dan terus belajar, menggali potensi di dalam dirimu. Ayooo semua wanita jadilah versi terbaik dari Dirimu Sendiri.

Ani Rahmawati, Balikpapan 30 April 2019