Mengatasi Anak Hiperaktif

 

 

 



 

 

Usia kanak-kanak merupakan masa aktif anak untuk bermain, bereksplorasi, berekspresi dengan hal-hal baru di sekitarnya. Hal tersebut wajar dan normal bagi usia mereka. Namun orang tua juga perlu waspada apabila keaktiifan merekai menjadikannya sukar untuk mengontrol aktivitas dan reaksinya terhadap kejadian di sekitar dirinya. Keadaan tersebut bisa jadi merupakan gejala attention deficit hyperactivity disorder (ADHD).

Hiperaktif atau Attention  Deficit Hyperactivity Disorder  (ADHD) merupakan gangguan pemusatan perhatian yang disertai hiperaktifitas. Menurut The Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorder (Fourth Edition), anak ADHD memiliki  beberapa ciri diantaranya kurangnya perhatian, hiperaktif dan impulsive (perilaku yang hanya menuruti kata hati) (Rukmihasari, 14:2006).

Penanganan kasus gangguan hiperaktif pada anak sangat beragam, tergantung berat ringannya kasus tersebut. sebelum menentukan jenis perlakuan yang akan diberikan kepada anak hiperaktif, sebaiknya  konsultasikan dulu dengan ahlinya seperti psikolog atau dokter anak. Selain obat yang diberikan oleh dokter, orangtua juga dapat membantu mengontrol gejala hiperaktif pada anak. Berikut beberapa cara yang dapat dilakukan para orang tua untuk mengatasi anak hiperaktif

Menerapkan Kehidupan yang Terstruktur Pada Anak

Cara yang pertama mengatasi anak hiperaktif yaitu dengan menerepkan kehidupan yang terstruktur serta menjaga keteraturan. Keteraturan serta kegiatan yang terstruktur tersebut akan membuat  sang anak lebih tenah dan terorganisir lebih baik. Tidak perlu dengan menerapkan aturan secara kaku yang membuat anak tertekan, cukup dengan mengatur waktu kapan untuk tidur, makan, atau bermain. Dampingilah dan selalu ingatkan pada mereka untuk melakukannya sesuai jadwal yang telah disepakati bersama. Orangtua juga dapat bertindak tegas jika diperlukan, namun tidak dengan memarahi sang anak.

Menerapkan Kedisiplinan  Positif pada Anak

Cara yang kedua mengatasi anak hiperaktif yaitu dengan menenerapkan kedisiplinan positif pada anak. Orangtua dapat memberikan hadiah atau pujian kepada anak ketika mereka mampu menyelesaikan tugas mereka dengan baik. Misalnya ketika mereka mau membereskan dan merapikan mainannya sendiri maka orangtua juga perlu untuk memuji mereka. Hal ini akan membuat mereka senang dan mendorong mereka agar tetap disiplin merapihkan mainannya setelah selesai bermain.

Menjaga Waktu Tidur Anak Tetap Rutin

Gangguann hiperaktif pada anak biasanya kan membuat pola tidur pada anak menjadi kacau bahkan dapat membuat gejala semakain parah. Terkadang anak hiperaktif juga dapat terbangun ketika malam hari. Untuk itu orangtua juga harus menjaga pola tidur anak agar tetap rutin dan tepat waktu. jika anak sulit untuk tidur, akan lebih baik jika orangtua membantu mereka tidur misal dengan cara menemani mereka tidur.

Mengajak Anak Untuk Beraktivitas dan Olahraga

Mengajak anak untuk beraktivitas dan berolahraga juga merupakan salah saru cara untuk mengatsi anak hiperaktif. Dengan olahraga akan membuat kualitas tidur mereka ketika malam menjadi lebih baik.  Namun yang haarus diperhatikan dalam hal ini yaitu jangan melakukan aktivitas yang berlebihan ketika menjelang waktu tidur, karena hal ini jurtru akan membuat kualitas tidur menjadi jelek.

Menjaga Hubungan yang Sehat Antara Anak dan Keluarga

Hubungan yang baik dan sehat memiliki peran penting dalam mengatasi anak hiperaktif. Sebagai orangtua juga harus memiliki kesabaran dalam mengatasi mereka yang berbeda. Komunikasi yang sehat akan membantu orangtua mengerti keadaan sang anak. Selain itu juga dengan mengikuti ritme alami anak dan peka terhdap perkembangan yang dilaluinya, orangtua akan lebih memahami apakah anaknya mengalami gangguan hiperaktif atau hanya sekedar kelebihan energi (Rukmihapsari, 15:2006).

 




Beberapa kutipan disadur

Dari majalah “Plus Psikologi: Empati yang Menyembuhkan”

Dari alidokter.com