MEMAAFKAN BAIK UNTUK PERTUMBUHAN JIWA SAYA



Ibarat proses yang dialami tumbuhan mulai kita menanam dari biji di masukkan ke dalam tanah, disiram air secukupnya setiap hati dan diberikan pupuk agar bertumbuh besar, segar (tidak layu) dan memberikan keindahan bagi siapapun yang memandang tumbuhan yang dirawat dengan baik. Memaafkan diri sendiri adalah oenting bagi pertumbuhan jiwa.


Proses tumbuhan tersebut sama dengan perjalanan atau proses pertumbuhan jiwa di dalam diri saya. Saya mengetahui bahwa hanya dendam, kemarahan yang dilampiaskan membabi-buta, kemarahan terpendam, sakit hati dan emosi negatif lainnya yang menyebabkan jiwa saya menderita (tidak berkembang), rapuh, mudah tersinggung, sakit-sakitan fisik seperti vertigo, migran dan berbagai kerugian lainnya. Kemudian apa solusinya agar jiwa didalam diri saya bertumbuh dengan baik?...

Solusi agar jiwa saya bertumbuh dengan baik adalah dengan :

1. Menerima...
Menerima disini tidak semudah di pengucapan saja, tetapi "menerima" dilatih (di praktekkan setiap hari dalam kehidupan saya) dengan TERAPI ACCEPTANCE.
Menerima diri sendiri yang sedang rapuh, jiwa penuh dengan amarah dan emosi negatif yang membahayakan tubuh. Menerima kondisi saat ini tidak sesuai harapan, karena sebenarnya kehidupan itu sudah benar dan baik adanya, kehidupan sudah "seimbang" berjalan sesuai porosnya, yang menyebabkan kekecewaan adalah "harapan dan keinginan diri sendiri (yang ingin merubah orang lain dan kehidupan sesuai keinginan diri yang tidak realistis).
Tidak apa-apa terimalah setiap apapun kondisi dirimu saat ini, terimalah kekurangan dan kelemahanmu saat ini apapun itu.

2. Memaafkan...
Memaafkan bukan hanya sekedar di permukaan, tetapi memaafkan sampai ke akar-akar permasalahan yang terjadi. Saya bisa saja katakan (hanya di ucapan saja) :
"Saya sudah memaafkan dia yang mengkhianatiku". Tetapi faktanya ketika bertemu "ada penolakan dari hati yang terdalam, penolakan wajah (wajah cuex dan jutek) serta penolakan dari gestur tubuh". Ingat, di lisan kita bisa saja katakan sudah ikhlas memaafkan, tetapi GESTUR TUBUH 100% TIDAK PERNAH BOHONG.
Cara saya mengetahui diri saya sudah memaafkan adalah dengan cara melihat dan bertemu orang yang saya labeli bersalah atau jahat "BIASA SAJA", tidak ada penolakan dalam diri, hati tidak bergemuruh, benci, dan dendam sudah tidak ada benar-benar Netral. Di memory ingatan saya memang masih ingat, tidak mungkin kita menghilangkan memory-memory di otak kita, tetapi di hati (perasaan) lukanya menghilang, sungguh nikmat sekali memaafkan itu sobat super pulih. Saya memaafkan dengan TERAPI FORGIVENESS dan TERAPI ACCEPTANCE dengan Mentor Pak Supri Yatno (Silahkam check daftar kelas Terapi dan Pengembangan diri di :
www.ruangpulih.com).

Saya saat ini sudah berdamai dengan Kakak-kakak saya yang dulu sewaktu masih kecil hingga SMA saya mengalami KDRT. Saya tidak menyalahkan mereka lagi (saya tidak merasa diri saya adalah korban). Yang mereka lakukan tentunya ada di memory otak saya, tetapi di dalam hati saya sudah tenang dan luka di hati saya sudah pulih kembali. Jiwa saya saat ini kembali bertumbuh, utuh dan bisa menikmati kehidupan dengan apa adanya dalam kondisi saya saat ini apapun itu. Saya menjalani proses kehidupan dengan suka cita, belajar dan praktek memaafkan dan menerima sampai saat ini dengan penuh cinta dari dalam hati.

Memaafkan sungguh sangat menyehatkan, menggembirakan, dan memaafkan baik untuk pertumbuhan jiwa saya. Sudahkah anda memaafkan diri sendiri?

Ani Rahmawati, Balikpapan 13 Agustus 2019...