Anak yang Diabaikan Orang Tua, Bermasalahkah nantinya?

Tugas utama orangtua adalah mengurus dan mengasuh anak-anaknya. Mengurus
dan mengasuh meliputi tugas memenuhi segala kebutuhan anak baik secara fisik
maupun emosional. Anak-anak harus dipenuhi segala kebutuhan fisik, emosional,
kesehatan, dan pendidikannya. Semua aspek ini harus terpenuhi supaya
perkembangan anak bisa berlangsung dengan baik. Anak
yang diabaikan orang tua mempunyai dampak yang tidak baik.
Namun, beberapa orangtua yang secara tak sadar telah mengabaikan anaknya.
Ketika orangtua merasa sudah memenuhi salah satu aspek, tetapi aspek yang lain
belum anak bisa saja merasa diabaikan. Pengabaian tidak hanya terbatas pada
tidak memenuhi kebutuhan anak secara fisik, tetapi juga tidak memberikan kasih
sayang yang selayaknya diberikan.
Bagaimana Bentuk
Pengabaian pada Anak?
Mengabaikan anak tidak terbatas hanya masalah fisik semata. Anak juga harus
dipenuhi kebutuhan sosial, emosional, kesehatan, dan pendidikan. Kebutuhan sosial
dan emosional merupakan kebutuhan yang sering luput dari perhatian orangtua.
Kebutuhan ini terlihat sepele karena tidak terlihat secara fisik.
Anak yang kurang kasih sayang juga merasa bahwa mereka diabaikan.
Meskipun segala kebutuhan fisiknya terpenuhi dengan baik. Orangtua yang acuh
tak acuh dengan kehadiran anak, jarang berkomunikasi dengan anak, menerapkan
aturan yang terlampau ketat, sampai mengabaikan kehadiran anak membuat anak
merasa tidak berdaya dan merasa diabaikan.
Berikut ini beberapa bentuk hak anak yang diabaikan orang tua :
1. Mengabaikan pendidikan
Pendidikan
anak merupakan kebutuhan primer bagi anak yang harus dipenuhi oleh orangtuanya.
Ketika orangtua sudah tidak memberikan akses yang mudah untuk mendapatkan
pendidikan, hal ini sudah termasuk mengabaikan anak.
2. Mengabaikan kondisi emosional anak
Kondisi
emosional anak juga merupakan hal yang penting dalam perkembangan anak. Orangtua
sering kurang menyadari telah mengacuhkan kondisi emosional anak. Hal ini
karena kondisi emosional sifatnya tidak nyata terlihat seperti fisik.
3. Tidak memenuhi kebutuhan fisiknya
Tidak
memenuhi kebutuhan akan makanan, pakaian, dan tempat tinggal merupakan bentuk
yang sangat nyata dari mengabaikan anak.
4. Tidak memenuhi kebutuhan kesehatan
Kebutuhan
akan kesehatan yang baik juga sangat penting bagi pertumbuhan anak. Orangtua harus
bisa menyediakan akses kesehatan kepada anaknya. Mengabaikan kondisi kesehatan
akan mengganggu pertumbuhan dan perkembangan anak.
5. Mengusir anak
Melakukan
pengusiran terhadap anak merupakan salah
satu bentuk pengabaian terhadap anak yang sangat besar. Ketika orangtua
mengusir anak, mereka telah melakukan kekerasan baik fisik maupun verbal. Hal
ini bisa meninggalkan luka batin yang sangat besar untuk anak.
Disadari ataupun tidak, mengabaikan anak akan memberikan dampak negatif
terhadap perkembangannya. Anak bisa memiliki kepribadian yang negatif akibat
diabaikan oleh orangtuanya. Orangtua sudah seharusnya mengayomi anaknya karena
hanya orangtua yang dimiliki oleh anak dan menjadi satu-satunya tempat
bergantung.
Berikut ini beberapa tanda anak yang sering diabaikan oleh orangtuanya:
1. Anak mengalami masalah di sekolah
seperti sering tidak masuk sekolah, bolos sekolah, hingga tertidur ketika
pelajaran sedang berlangsung
2. Anak yang diabaikan secara fisik
seringkali datang ke sekolah dalam keadaan kurang layak seperti seragam yang
kotor dan kusut, bau badan, rambut yang kotor dan berantakan.
3. Anak mulai melakukan tindakan
pencurian, merampas milik orang lain berupa uang, makanan, hingga menjadi
peminta-minta.
4. Kebersihan anak tidak terjaga.
5. Anak terlihat murung dan susah
bersosialisasi dengan temannya.
6. Anak terlihat malas tidak tidak mau
mentaati peraturan dan perintah.
Orangtua sebaiknya melakukan yang terbaik untuk anak termasuk meng
upgrade ilmu supaya tidak terjebak mengabaikan anak secara tak sadar. Mengatur
waktu antara pekerjaan dan keluarga merupakan hal penting karena anak juga
membutuhkan perhatian orangtuanya. Mengabaikan anak memang akan membawa banyak dampak
baik itu secara jangka pendek maupun jangka panjang.
Berikut ini beberapa dampak jika anak sering merasa diabaikan dalam
jangka waktu lama:
1. Memiliki tingkat kepercayaan diri yang
rendah
Kurangnya
apresiasi yang didapatkan dari orang-orang terdekat menyebabkan anak merasa
kurang cukup layak diterima oleh lingkungannya. Hal ini menyebabkan anak merasa
kurang percaya diri dan merasa tak layak ketika berinteraksi dengan
lingkungannya.
2. Sering merasa cemas yang berlebihan
Anak yang
sering diabaikan merasa bahwa dirinya selalu sendirian. Ketika merasa dekat dengan
orang lain, mereka cenderung bersikap posesif karena merasa cemas kembali
diabaikan bahkan ditinggalkan.
3. Selalu merasa takut diterlantarkan
Anak yang merasa
diabaikan dalam jangka waktu lama, seringkali merasa diterlantarkan. Ketika
mereka mendapatkan teman, sahabat, bahkan suami maka perasaan pernah
diterlantarkan akan kembali lagi dan menimbulkan ketakutan bahwa orang-orang
yang dekat saat ini akan melakukan hal yang sama.
4. Memiliki masalah kedekatan dengan
orang lain
Saat anak
sering merasa diabaikan, ketika mereka mengenal orang baru maka menginginkan
orang-orang terdekatnya untuk selalu memperhatikan dirinya. Hal ini bisa
berkembang menjadi sikap yang posesif. Sikap posesif dapat mengganggu hubungan
dengan orang lain. Banyak orang tidak nyaman jika memiliki hubungan dengan
orang yang bersifat posesif.
Demikian beberapa masalah yang mungkin saja timbul jika anak sering diabaikan. Sebagai orangtua, memberikan perhatian penuh baik secara fisik maupun emosional sangatlah penting. Salah satu yang bisa mulai dilakukan agar anak yang diabaikan orang tua dapat pulih adalah dengan memberikan pelukan setiap hari di samping memenuhi segala kebutuhan lahiriahnya.
Ratna Pillar

