Tugas utama orangtua adalah mengurus dan mengasuh anak-anaknya. Mengurus dan mengasuh meliputi tugas memenuhi segala kebutuhan anak baik secara fisik maupun emosional. Anak-anak harus dipenuhi segala kebutuhan fisik, emosional, kesehatan, dan pendidikannya. Semua aspek ini harus terpenuhi supaya perkembangan anak bisa berlangsung dengan baik. Anak yang diabaikan orang tua mempunyai dampak yang tidak baik.

Namun, beberapa orangtua yang secara tak sadar telah mengabaikan anaknya. Ketika orangtua merasa sudah memenuhi salah satu aspek, tetapi aspek yang lain belum anak bisa saja merasa diabaikan. Pengabaian tidak hanya terbatas pada tidak memenuhi kebutuhan anak secara fisik, tetapi juga tidak memberikan kasih sayang yang selayaknya diberikan.

Bagaimana Bentuk Pengabaian pada Anak?

Mengabaikan anak tidak terbatas hanya masalah fisik semata. Anak juga harus dipenuhi kebutuhan sosial, emosional, kesehatan, dan pendidikan. Kebutuhan sosial dan emosional merupakan kebutuhan yang sering luput dari perhatian orangtua. Kebutuhan ini terlihat sepele karena tidak terlihat secara fisik.

Anak yang kurang kasih sayang juga merasa bahwa mereka diabaikan. Meskipun segala kebutuhan fisiknya terpenuhi dengan baik. Orangtua yang acuh tak acuh dengan kehadiran anak, jarang berkomunikasi dengan anak, menerapkan aturan yang terlampau ketat, sampai mengabaikan kehadiran anak membuat anak merasa tidak berdaya dan merasa diabaikan.

Berikut ini beberapa bentuk hak anak yang diabaikan orang tua :

1.      Mengabaikan pendidikan

Pendidikan anak merupakan kebutuhan primer bagi anak yang harus dipenuhi oleh orangtuanya. Ketika orangtua sudah tidak memberikan akses yang mudah untuk mendapatkan pendidikan, hal ini sudah termasuk mengabaikan anak.

2.      Mengabaikan kondisi emosional anak

Kondisi emosional anak juga merupakan hal yang penting dalam perkembangan anak. Orangtua sering kurang menyadari telah mengacuhkan kondisi emosional anak. Hal ini karena kondisi emosional sifatnya tidak nyata terlihat seperti fisik.

3.      Tidak memenuhi kebutuhan fisiknya

Tidak memenuhi kebutuhan akan makanan, pakaian, dan tempat tinggal merupakan bentuk yang sangat nyata dari mengabaikan anak.

4.      Tidak memenuhi kebutuhan kesehatan

Kebutuhan akan kesehatan yang baik juga sangat penting bagi pertumbuhan anak. Orangtua harus bisa menyediakan akses kesehatan kepada anaknya. Mengabaikan kondisi kesehatan akan mengganggu pertumbuhan dan perkembangan anak.

5.      Mengusir anak

Melakukan pengusiran terhadap  anak merupakan salah satu bentuk pengabaian terhadap anak yang sangat besar. Ketika orangtua mengusir anak, mereka telah melakukan kekerasan baik fisik maupun verbal. Hal ini bisa meninggalkan luka batin yang sangat besar untuk anak.

Disadari ataupun tidak, mengabaikan anak akan memberikan dampak negatif terhadap perkembangannya. Anak bisa memiliki kepribadian yang negatif akibat diabaikan oleh orangtuanya. Orangtua sudah seharusnya mengayomi anaknya karena hanya orangtua yang dimiliki oleh anak dan menjadi satu-satunya tempat bergantung.

Berikut ini beberapa tanda anak yang sering diabaikan oleh orangtuanya:

1.      Anak mengalami masalah di sekolah seperti sering tidak masuk sekolah, bolos sekolah, hingga tertidur ketika pelajaran sedang berlangsung

2.      Anak yang diabaikan secara fisik seringkali datang ke sekolah dalam keadaan kurang layak seperti seragam yang kotor dan kusut, bau badan, rambut yang kotor dan berantakan.

3.      Anak mulai melakukan tindakan pencurian, merampas milik orang lain berupa uang, makanan, hingga menjadi peminta-minta.

4.      Kebersihan anak tidak terjaga.

5.      Anak terlihat murung dan susah bersosialisasi dengan temannya.

6.      Anak terlihat malas tidak tidak mau mentaati peraturan dan perintah.

Orangtua sebaiknya melakukan yang terbaik untuk anak termasuk meng upgrade ilmu supaya tidak terjebak mengabaikan anak secara tak sadar. Mengatur waktu antara pekerjaan dan keluarga merupakan hal penting karena anak juga membutuhkan perhatian orangtuanya. Mengabaikan anak memang akan membawa banyak dampak baik itu secara jangka pendek maupun jangka panjang.

Berikut ini beberapa dampak jika anak sering merasa diabaikan dalam jangka waktu lama:

1.      Memiliki tingkat kepercayaan diri yang rendah

Kurangnya apresiasi yang didapatkan dari orang-orang terdekat menyebabkan anak merasa kurang cukup layak diterima oleh lingkungannya. Hal ini menyebabkan anak merasa kurang percaya diri dan merasa tak layak ketika berinteraksi dengan lingkungannya.

2.      Sering merasa cemas yang berlebihan

Anak yang sering diabaikan merasa bahwa dirinya selalu sendirian. Ketika merasa dekat dengan orang lain, mereka cenderung bersikap posesif karena merasa cemas kembali diabaikan bahkan ditinggalkan.

3.      Selalu merasa takut diterlantarkan

Anak yang merasa diabaikan dalam jangka waktu lama, seringkali merasa diterlantarkan. Ketika mereka mendapatkan teman, sahabat, bahkan suami maka perasaan pernah diterlantarkan akan kembali lagi dan menimbulkan ketakutan bahwa orang-orang yang dekat saat ini akan melakukan hal yang sama.

4.      Memiliki masalah kedekatan dengan orang lain

Saat anak sering merasa diabaikan, ketika mereka mengenal orang baru maka menginginkan orang-orang terdekatnya untuk selalu memperhatikan dirinya. Hal ini bisa berkembang menjadi sikap yang posesif. Sikap posesif dapat mengganggu hubungan dengan orang lain. Banyak orang tidak nyaman jika memiliki hubungan dengan orang yang bersifat posesif.

Demikian beberapa masalah yang mungkin saja timbul jika anak sering diabaikan. Sebagai orangtua, memberikan perhatian penuh baik secara fisik maupun emosional sangatlah penting. Salah satu yang bisa mulai dilakukan agar anak yang diabaikan orang tua dapat pulih adalah dengan memberikan pelukan setiap hari di samping memenuhi segala kebutuhan lahiriahnya.



Ratna Pillar